Oleh
: Dewinta Intan
Kita perlu menyadari akan pentingnya berpikir kritis. Dalam hal ini,
banyak siswa yang mengabaikan apa makna sebenarnya dari berpikir kritis. Di
sekolah seluruh siswa di haruskan aktif. Tapi, keaktifan mereka bertanya
terkadang tidak di landasi dengan hati nurani. Bertanya seringkali di jadikan
ajang mendapatkan point atau nilai tambahan.
Perlu
di sadari bahwa kemampuan setiap siswa berbeda. Terlebih lagi Kurikulum 2013
menitik beratkan pada keaktifan siswa. Ini sangat tidak adil bagi siswa yang
berkarakter pendiam. Berpikir kritis tidak melihat dari keaktifan seseorang
bertanya saja, tapi bagaimana ia menalar, mencoba, menduga dan mampu membuat
kesimpulan. Untuk berpikir kritis pun
tidak sesederhana mengajukan pertanyaan dan menyanggahnya. Sebagai contoh
ungkapan dari George Bernard Shaw : "Kalau
engkau punya apel sebuah dan aku punya apel juga sebuah, dan kita pertukarkan
ke dua apel itu, maka kita masing - masing punya satu apel. Akan tetapi kalau
engkau punya satu ide dan aku punya satu ide, dan kita pertukarlan ke dua ide
itu, maka kita masing - masing punya dua ide."
Dalam
hal apel Bernard Shaw memang benar, akan tetapi dalam hal ide kurang tepat. Kalau kita pertukarkan ide
kita dengan orang lain maka dalam proses pertukaran itu kita akan mengadakan
perbincangan dan perdebatan. Sebagai hasil perdebatan itu tidak mustahil muncul
ide ketiga, keempat dan selanjutnya, sehingga sehabis pertukaran dua ide, kita
masing - masing akan memiliki sekurang-kurangnya dua ide. Contoh di atas adalah
bagaimana kita belajar berpikir kritis terhadap pandangan seseorang.
Dapat
di simpulkan dalam aspek ini, berpikir kritis merupakan kegiatan menganalisis
suatu pendapat oranglain terhadap sesuatu secara fakta dan dapat kita buktikan
kebenarannya. Kita bisa saja melakukan percobaan, namun dari contoh di atas
kita hanya perlu menalar pernyataan yang di kemukakan bernard Shaw tersebut.
Untuk
itu, bagi siswa Man Sidoarjo. Hendaknya kita lebih tulus dalam berpikir untuk
memecahkan masalah. Nilai tambahan dari guru hanya bonus. Yang terpenting
adalah kebenaran dari pendapat tersebut. Sementara bagi siswa pediam janganlah
berkecil hati karna tidak dapat mengungkapkan idenya. Kalian dapat menulis
ide-ide kalian dalam sebuah KTI. Setidaknya jika kalian sulit berbicara pada
publik, kalian sudah menyumbangkan ilmu kalian melalui tulisan KTI tersebut.
No comments:
Post a Comment