BERLATIH MEMILIKI POSITIVE FEELING
Mengejar kesuksesan dan
kebahagian dengan berpikir positif saja
memang bisa berhasil. Namun, hasilnya akan lebih optimal jika kita
menggunakan perasaan positif dan menyelaraskannya dengan pikiran positif.
Berapa
banyak keinginan yang tercapai ketika perasaan Anda positif alias ikhlas?
Sebaliknya, ketika perasaan Anda negatif alias dipenuhi nafsu dan emosi,
apa yang Anda rasakan? Makin jauh dari “kemudahan”? Benar sekali.
Bayangkan ketika kita berada di zona nafsu. Kita
selalu diliputi rasa cemas, takut, dan penuh amarah. Alhasil,
kita seperti kehabisan tenaga. Semangat pun
tak banyak tersisa karena zona ini memang diselimuti energi rendah.
Sementara, ketika hati terasa lapang dan ikhlas (positive
feeling), kita akan merasa penuh tenaga.
Karena memang energi yang menyelimuti zona ikhlas adalah berbagai
perasaan positif yang berenergi tinggi seperti rasa syukur, sabar, fokus,
tenang dan bahagia.
Nah, perasaan-perasaan ini yang
menjadi sistem navigasi hati kita. Sistem
yang memberitahu kita untuk selalu berada di “jalan benar” menuju tujuan.
Permasalahannya, bagaimana agar kita selalu merasakan positive feeling ini?
Jangan khawatir, ada rahasianya, kok….
1. Geser Keseriusan Menjadi Keasyikan
Ketika kepala penuh dengan hal-hal serius, segala sesuatu akan terasa sulit
dicapai. Coba geser keseriusan di kepala menjadi keasyikan di hati. Tarik napas
dalam, embuskan perlahan. Tekan tombol rileks di kepala, senyum di wajah dan
tenang di hati. Rasakan pelan segala urusan jadi begitu lancar dan penuh
kemudahan.
2. Operasikan Pikiran Dengan Sengaja
Untuk jadi sukses, kaya atau bahagia, memang harus menciptakan pikiran yang
membuat kita
merasakan hal tersebut. Ubah kalimat “Saya ingin bahagia” menjadi “Saya sudah
merasa bahagia” (dengan semua yang kita punya). Memang sulit dilakukan.
Kebanyakan orang belum terbiasa puas dengan apa yang mereka punya. Namun, karena
ini masalah kebiasaan, Anda hanya perlu berlatih.
3. Fokus Tapi Damai
Salah satu sebab kita mudah terbawa ke zona perasaan negatif adalah terlalu
sering memaksa atau menuntut banyak dari diri kita sendiri. Memaksakan diri
terus bekerja hingga energi habis, padahal kita hanya punya satu badan, dua
tangan, dan dua kaki. Setelah lelah mendera, kita juga masih berharap bisa
bersikap riang dan menyenangkan orang lain. Berbahagialah, apa pun situasinya
dan izinkan diri Anda beristirahat. Setelah tubuh segar, perasaan pun akan
kembali positif.