Blogroll

Selamat Datang di Blogger Palang Merah Remaja WIRA MANSDA Jln. Jenggolo No. 02 (Belakang Stadion Lama)SIDOARJO

Saturday, August 22, 2015

by Dwi

Bertemu Sang Idola
oleh : Dwi Fatima

Aku, seorang gadis kecil yang mencari tentang jati diriku. Kutemukan jati diriku mengenai hobiku selama ini. Tanpaku sadari aku melihat tumpukan buku-buku yang ada di kamarku terselip selembar Koran. Ku ambil begitu saja, aku menemukan berita yang begitu menarik tanpaku sadari ternyata berita mengenai hobi bulu tangkisku. Ku amati dan ku baca-baca, akan menemukan idola kesayanganku. Dari situlah aku mulai mengkoleksi foto-foto serta berita mengenai idolaku itu. Aku mulai rajin mengoleksi foto dan kumpulan beritanya. Aku pun menjadi lebih tertarik dan ingin selalu menemukan kabar terbaru mengenai diri idola bulu tangkis kesayangku. Dan ternyata dalam berita-berita yang aku kumpulkan terselip akan ada Event Axiata Cup.

Aku bergegas berajak dari tempat tidurku. Tak lupa kalender di kamar tidurku pun  kulingkari untuk mengingatkan adanya event itu. Aku ingin sekali menonton pertandingan secara  langsung, tapi entah diizinkan atau tidak oleh orang tuaku. Setiap hari aku selalu memikirkan. Apakah aku nanti diizinkan atau tidak oleh orang tua ku. Hari-hari pun mulai terlewati, tepat Event Axiata Cup sudah dimulai, tapi aku masih belum mendapat izin dari orang tua. Orang tua ku yang melarang untuk menonton event itu . Tapi, kata ibuku karena faktor umurku  yang belum cukup untuk menonton event seperti itu. Ibuku selalu mengingatkan aku untuk tidak menonton event tersebut.
Disetiap detik aku selalu berfikir. Apakah aku nanti mendapat izin dari orang tua ku? apakah nanti aku dapat bertemu idolaku? Apakah  tahun depan ada kesempatan ini lagi? Aku selalu memikirkan kata-kata itu. Karena event itu adalah kesempatanku untuk menyalurkan hobiku sebagai pecinta bulu tangkis. Bertemu, mendapat tanda tangan, foto bareng sama idola adalah salah satu impianku dari kelas 5. Apa karena tidak dapat izin dari orang tuaku, impianku bertemu sang idola pun kandas begitu saja. Pada saat itu orang tua ku selalu membujukku untuk tidak menonton event tersebut dengan mengajak aku rekreasi bersama keluarga. Fikiranku tentang axiata cup pun hilang begitu saja karena aku sangat bahagia mungkin karena  sudah lama aku dan keluarga ku tidak berlibur bersama. Setelah berlibur aku pun mulai mengaktifkan ponsel, lagi lagi aku melihat sosok seorang idolaku, dan aku teringat kembali akan sosok seseorang itu, aku pun teringat kembali Event Axiata cup. Aku termenung dan tanpa sengaja aku menulis di memo hapeku yang berisi “akankah impianku bertemu idolaku kandas begitu saja hanya karena faktor orang tua ku yang tak memberiku izin untuk menonton ? “
Ketika itu aku terlelap karena kecapekan setelah menumpuh perjalanan yang begitu lama. Dengan tidak sengaja ibuku membaca memo di ponsel ku, Beliau pun membaca semua isi memoku yang lupa belum aku simpan difolderku. Tak lama kemudian aku dan keluargaku sampai di rumah. Karena aku sudah capek dan ingin segera sampai di tempat tidur untuk istirahat . Entah apa yang dibicarakan oleh ibu dan ayahku karena waktu itu aku pun tak sadar. Keesok harinya, aku persiapan untuk berangkat sekolah, tiba-tiba ibu datang menghampiriku, aku pun sempat kebingungan dengan sikap ibuku yang aneh, kemudian ibu bertanya padaku “kamu pingin banget ya nonton bulu tangkis” aku pun spontan menjawab “ aku ingin banget buk, aku pingin nonton bulutangkis bareng teman – teman pecinta bulu tangkis, tapi itu gak bisa-bisa terpenuhi, ibuk sih gak ngizinin”
Sesaat juga ibu termenung, entah apa yang sedang beliau pikirkan. Setelah itu ibu bilang kepadaku “ibu sama ayah ngasih izin tapi kamu nontonnya bareng ayah ya?”, akupun termenung sesaat, apakah aku bisa bebas teriak jika nonton bareng ayah? tiba-tiba aku punya ide untuk nonton bareng teman-teman PMR ku . Aku pun menolak tawaran ibuku, tapi aku memohon kepada ibuku agar aku dapat izin nonton bareng temen-temen ku. Akihrnya ibuku memberi izin , dan temen-temenku  bersedia menemaniku untuk nonton event itu.
Keesok hari nya pun kami berangkat untuk menonton bulu tangkis setelah sepulang sekolah. Kami naik bemo berwarna kuning untuk ke DBL Arena . kami pun sampai di DBL Arena dengan senang hati , kami pun langsung berfoto bersama di depan DBL .kemudian kami masuk kedalam DBL arena untuk membeli tiket, tak lama kemudian datang lah seorang Meliana Jauhari datang dengan memakai jersey merah yang melambangkan tim Indonesia, aku pun ingin foto bareng tapi hatiku ragu dengan dia. Apakah dia benar sosok Meliana? tapi kok pakai sendal dan membawa makanan. Kemudian dia pun masuk ke sebuah ruangan. Aku pun semakin penasaran dengan sosok orang tersebut, kemudian ku ambil ponsel ku untuk bertanya kepada temanku, ternyata sosok dia itu adalah Meliana Jauhari yang biasanya aku lihat dia di layar televisi . hatiku pun tak sabar untuk masuk kedalam stadion untuk melihat pahlawan–pahlawan yang membela negara.
Di tangan kanan ku pun sudah membawa sekertas tiket , setelah itu kami pun masuk kedalam stadion dengan terburu-buru. Waktu itu stadion dalam keadaan gelap hanya lapangan saja yang terang karena dipakai atlet untuk berlatih. Tak sengaja seorang Simon Santoso sedang berlatih dengan sang pelatih. Mungkin karena sangat bahagianya aku , dengan tidak sengaja aku pun teriak dengan kencang “Simon...........!!!” seakan suara ku terdengar se stadion karena waktu itu masih sepi , tak lama kemudian simon memberi senyuman dengan melihat aku , betapa senangnya hatiku mendapat senyuman seorang Simon Santoso yang biasanya sering nongol di layar televisi. Kemudian aku mencari tempat duduk paling depan dekat dengan lapangan agar aku bisa melihat atlet-atlet bulu tangkis dengan jelas.
Jarum jam pun menunjukkan pukul 13.00 , bertanda bahwa pertandingan antara Malaysia dengan Indonesia sudah di mulai. Pandangan ku pun selalu mengarah ke tempat duduk atlet tepat dibawah sebelah kanan ku, kulihat terdapat 2 kursi atlet yang kosong, ternyata tempat itu adalah tempat idolaku yaitu Liliyana Natsir dan pasangan nya yaitu Tontowi Ahmad. Pertandingan pun sudah dimulai yaitu antara Linda Weni dan Yip Pui Yin tapi sosok idolaku belum juga ada.  Kemudian kutanyakan kepada tetangga sebelah tempat duduk ku “mana butet? kok gak nongol-nongol?” Butet adalah panggilan khas Liliyana Natsir dari pelatih Pelatnas Cipayung. Kemudian teman sebelah ku pun menjawab “ kayaknya butet kagak main hari ini?” “hah? Gak main? Yang benar?”sahutku kepada teman sebelahku.Meskipun aku tidak bertemu idolaku, tapi aku tetap senang karena aku masih bisa melihat atlet-atlet lainnya.
Tak lama kemudian ponselku pun bergetar, bertanda terdapat sms yang masuk ternyata sms dari ibuku untuk menyuruhku pulang. Kami pun langsung pulang, tapi hatiku seakan gak rela ninggalin DBL Arena. Entah apa yang membuat aku gak rela padahal idolaku hari ini tidak main. Akhirnya aku sampai dirumah dengan membawa oleh-oleh 2balon tepuk dan seikat tali kepala yang ada tulisannya “INDONESIA”. Kemudian aku menceritakan semua nya ke ibuku, dengan nada manja aku meminta izin kepada ibuku untuk menonton kembali keesok harinya. Ternyata tetangga rumahku juga mau nonton bulu tangkis tapi dia nonton bareng teman sekelasnya. Akhirnya aku mendapat izin dari ibuku untuk menonton kembali.
Bel sekolah pun berbunyi bertanda berakhirnya kegiatan sekolah. Setelah itu aku bergegas untuk pulang karena aku tak sabar menonton kembali dan bertemu sang idola. Dengan tidak sengaja teman-teman ku pecinta bulu tangkis yang aku kenal di dunia maya pun hari ini ikut nonton. Semua itu membuat aku tak sabar untuk berangkat. Sedangkan teman-temanku sudah sampai di DBL. Sesampai di DBL aku pun disambut oleh teman-teman pecinta bulu tangkis dan mendapat pelukan satu persatu dari mereka. Entah apa yang membuat mataku berkaca-kaca ketika memeluk mereka, mungkin karena  aku dan mereka biasanya hanya bisa melihat foto di dunia maya dan sekarang bisa melihat wajah dengan nyata. Kemudian kami pun bergegas membeli tiket , di dalam DBL Arena  terdapat permainan yang berhubungan dengan bulu tangkis, aku mengikuti tantangan itu aku pun mendapatkan karcis untuk memberi cat pada pipiku dengan bendera merah putih.
Terlihat ada dua bendera merah putih di sebelah kanan dan kiri pipiku. Kemudian aku nunggu di tempat keluar masuk atlet. Tak lama kemudian datang lah sebuah bison yang mengantarkan rombongan atlet Indonesia.aku pun bergegas mengeluarkan kameraku untuk foto bareng atlet-atlet Indonesia. Tapi sayang sekali aku tidak bisa foto bareng karena aku terdapat dibarisan paling belakang. Aku pun tanpa sengaja membuka pintu, entah pintu kemana itu kemudian tiba-tiba seorang M.Ahsan lewat dengan istrinya, aku gak mau membuang kesempatan akupun langsung minta izin ke Ahsan untuk meminta foto, ia pun dengan senang hati menjawab “IYA”. Kemudian kukasihkan kameraku ke temanku untuk memfoto.
Jarum jam menunjukkan pukul 13.00, pertandingan pun sudah dimulai. Lagi-lagi aku mendapat tempat duduk seperti kemarin. Aku masuk stadion dengan mencari-cari mana idolaku . ternyata idolaku ada duduk di depan sendiri tempat atlet. Aku pun teriak “BUTET......!”ia dan mamanya pun mencari pusat suara itu, dengan spontan aku pun teriak lagi akhirnya butet melihat aku dan melambaikan tangan.
Setelah pertandingan selesai, aku pun bergegas untuk menunggu idolaku di tempat keluar masuk atlet. Dengan sabar aku selalu menunggu sang idola, tak lama kemudian sosok Liliyana Natsir pun lewat didepan ku, seharusnya aku mendapat foto bareng sama dia, tapi gak papa aku sudah dapat ttd dan lambaiaan tangan nya senang. Karena tidak hanya aku yang mengidolakan dia. Aku pun pulang dengan senang hati.
Jerih payahku selama ini tak sia-sia. Keinginan aku mengenai hobiku untuk bertemu sang idola pun tercapai. Walau dalam penantian yang cukup lama. Kenangan itu pun tak lupa sampai disitu. Kumpulan berita dan foto-fotonya pun masih tersimpan manis. Sampai kapan pun aku akan tetap mengenang masa ini. Dan aku akan tetap mencari berita-berita terbaru tentang idolaku. Bulu tangkis adalah hobiku bukan hanya sekedar cinta idola ku, tapi aku tetap ingin menjadi sosok sepertinya. Perjuangan orang tua ku begitu berharga bagiku walau penuh perjuangan yang panjang untuk menyakinkan.

No comments:

Post a Comment

  Google Pagerank Powered by  MyPagerank.Net

Translate

Web Blog

Blogger news

Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net Msn bot last visit powered by MyPagerank.Net

Recent Comments