Kesadaran akan kelestarian
lingkungan hidup
P
|
ada suatu hari boim mengunjungi taman
yang berada di belakang pabrik. Tetapi tanaman itu tidak pernah di rawat, semua
tanaman pada layu. Kata orang setempat taman ini tempat yang horor, terkadang
terdegar suara minta tolong. Tetapi boim tidak percaya, dan tetap saja berada
di taman untuk melihat-lihat.
Tiba-tiba dia di tegur orang
“hey kamu… Janganlah bermain-main di tempat itu!”
Dan dia segera pulang ke rumah.
“hey kamu… Janganlah bermain-main di tempat itu!”
Dan dia segera pulang ke rumah.
Hari telah berganti dan pagi pun
telah tiba. Karena boim pencinta tanaman ia langsung beranjak dari tepat
tidurnya dan langsung menuju kamar mandi dan mengambil air se-ember dan lari ke
luar rumah. Tiba-tiba boim disapa temannya,
“assalamualaikum boim ”
“waalaikumsalam?” jawab boim
“kamu mau ngapan? Kok bawa ember segala?” tanya temannya penasaran
“aku mau nyiram tanaman, biasa..” jawab boim santai
“ooh, aku pergi dulu ya assalamualaiku”
“wa’alaikumsalam” jawab boim
Dia memberanikan diri untuk pergi ke
taman itu, jarak taman dari rumah nya tidak begitu jauh.
Akhirnya dia pun sampai di taman. Dia
diam-diam ke taman, karena takut ketauan sama orang lain. Lalu air nya di siram
kan ke tanaman itu, air nya pun telah habis tumbuhan nya sudah di sirami semua.
Tiba-tiba ada yang berkata “terimakasih boim” suara itu sangat kecil, dia pun
heran siapa yang berterimakasih pada nya. Dan dia melihat ada anak bunga mawar
putih yang melambaikan daun nya, nirina pun langung mendekati.
“apakah kamu yang berbicara tadi?” tanya boim
“tentu, apakah aku boleh minta tolong?” kata anak mawar putih
“ya kamu mau minta tolong apa?” jawab boim
“apakah kamu bisa menyirami pohon lemon itu supaya hidup kembali?” pinta anak mawar putih
“insyaallah, kenapa dia kering kerontang?” tanya boim penasaran
“ini karena musim kemarau” jawab pohon jambu biji
“ini juga ulah tikus yang nakal” jawab tumbuhan gingseng
“bukan hanya tikus saja yang nakal tetapi ulah anak-anak yang nakal” jawa timun mas yang memperbaiki ucapan teman nya.
boim terkejut karena dia tidak tahu kalau tanaman yang lainnya bisa berbicara juga, nirina pun merasa senang.
“apakah kamu yang berbicara tadi?” tanya boim
“tentu, apakah aku boleh minta tolong?” kata anak mawar putih
“ya kamu mau minta tolong apa?” jawab boim
“apakah kamu bisa menyirami pohon lemon itu supaya hidup kembali?” pinta anak mawar putih
“insyaallah, kenapa dia kering kerontang?” tanya boim penasaran
“ini karena musim kemarau” jawab pohon jambu biji
“ini juga ulah tikus yang nakal” jawab tumbuhan gingseng
“bukan hanya tikus saja yang nakal tetapi ulah anak-anak yang nakal” jawa timun mas yang memperbaiki ucapan teman nya.
boim terkejut karena dia tidak tahu kalau tanaman yang lainnya bisa berbicara juga, nirina pun merasa senang.
Boim pun segera mendekati pohon lemon
itu. Dan kebetulan di samping jendela ada air beras atau yang di sebut air leri
dalam bahasa jawa. Dia pun langsung menyiram akar nya dengan air itu. Semua
sudah selesai ia segera pulang ke rumah karena hari mulai siang.
Setelah sampai di rumah ia langsung
mendekati bunda nya, dia tidak mau bercerita apa yang telah di lakukan tadi
pagi di taman, ia tidak mau siapapun tahu kalau tanaman tanaman itu ajaib
“bunda nanti kalau bunda nyuci beras air nya jangan dibuang ya!” pinta boim
“iya.. Sayang.”
“bunda nanti kalau bunda nyuci beras air nya jangan dibuang ya!” pinta boim
“iya.. Sayang.”
Pohon lemon yang dia sirami dengan air cucian
beras hidup kembali dan subur.
“makasih ya atas kerja kerasnya, oh
iya aku mempunyai 1 buah lemon, ambillah! Ini tanda terimakasih ku” kata pohon
lemon
“waah.. Terimakasih kembali ya lemon” jawab boim senang
“waah.. Terimakasih kembali ya lemon” jawab boim senang
Boim senang karena ia pulang kerumah
bawa sayur, bunga dan buah. Semua itu ia kasih untuk bundanya. Bunda pun heran
“boim dapat semua ini dari mana?”
“aku habis dari taman yang di belakang pabrik itu, sekarang mereka telah tumbuh subur kembali looh bun..” kata bun
“boim dapat semua ini dari mana?”
“aku habis dari taman yang di belakang pabrik itu, sekarang mereka telah tumbuh subur kembali looh bun..” kata bun
Boim rutin mendatangi taman itu
setiap hari dia yang merawat nya, siapa pun boleh mengambilnya sesuai
kebutuhan.
No comments:
Post a Comment