Blogroll

Selamat Datang di Blogger Palang Merah Remaja WIRA MANSDA Jln. Jenggolo No. 02 (Belakang Stadion Lama)SIDOARJO

Friday, May 30, 2014

Makan Daging, bikin tubuh mudah berkeringat ???

DOYAN MAKAN DAGING
BIKIN TUBUH MUDAH BERKERINGAT


Jangan anggap sepele keringat yang membanjiri tubuh anda. Keringat yang bukan berasal dari lipatan-lipatan kulit, bisa berpenyakit. Apalagi jika keringat tersebut merata di seluruh tubuh, bisa jadi metabolisme tubuh anda sedang bermasalah.

“Orang yang terus menerus berkeringat meski tidak melakukan aktivitas yang berat, apalagi sedang berada di ruangan ber-AC, mungkin mempunyai masalah dengan metabolism tubuhnya,” ujar dr Hanny Nilasari,SpKK.

Jika anda mengalami hal seperti itu, dr Hanny menyarankan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Menurut dr Hanny, asupan makanan sangat berpengaruh terhadap metabolism tubuh kita. “Orang yang senang makan daging-daging yang sulit dicerna, system kerja metabolism tubuhnya melambat. Agar metabolisme lancar, sebaiknya kita banyak mengonsumsi makanan berserat seperti gandum, sayuran, dan buah-buahan,” ujar dokter yang berpraktek di rumah sakit Cipto Mangunkusumo ini.

Keringat sebenarnya merupakan cara alami untuk mendinginkan suhu tubuh. Suhu tubuh dikendalikan oleh system syaraf pusat. Namun, beberapa faktor dapat memengaruhi cara tubuh memproduksi keringat, seperti keadaan tertekan, hormon, infeksi, rempah-rempah, kafein, dan obat-obatan.

“Keringat dapat keluar akibat aktivitas fisik, suhu yang lembab, dan panas. Namun keringat juga bisa keluar saat stress yang disebabkan oleh konflik, baik konflik internal maupun eksternal,” tambah dr Hanny. Konflik internal berasal dari diri sendiri, sedangkan konflik eksternal berasal dari lingkungan, misalnya lingkungan kerja.

Tentang keringat yang berbau, dr Hanny mengatakan bahwa semua keringat pasti memiliki bau. “Semua keringat itu pasti memiliki bau. Karena setiap orang pasti memiliki bau keringat yang berbeda. Karen faktanya, kelenjar keringat selain menghasilkan cairan juga menghasilkan bau-bauan,” ungkap dr Hanny.

Bau – bauan tersebut juga akan mengalami perbedaan sesuai tingkatan usia, karena semakin bertambah usia seseorang, maka kelenjar keringatnya akan semakin besar. “Kalau bayi, kelemjar keringatnya tipis, mulai usia sembilan tahun hingga mulai prementruasi, kelenjarnya akan membesar dan menghasilkan lebih banyak keringat dan bau,” tambahnya.




Bau keringat yang normal tentu menjadi ciri khas. Namun, bau keringat yang berlebihan tentu mengganggu diri sendiri dan orang lain. Menurut penelitian yang dilakukan Rexona, bau keringat yang tak wajar dipicu oleh emosi, dan berasal dari kelenjar apocrine yang mengeluarkan perpaduan protein, lemak, dan asam amino, tempat idealnya untuk berkembang biaknya bakteri.



Sekresi dari kelenjar apocrine bukanlah penyebab timbulnya bau tak sedap, namun bakteri yang berkembang biak dalam keringatlah yang menjadi penyebab utamanya. Bakteri micrococcaceae lebih menyukai ketiak wanita dan berbau agak asin, sedangkan organisme microscopic lipophile diphteriode lebih suka berada di ketiak pria dan mengeluarkan bau yang lebih kuat.

Untuk menghindari masalah yang timbul akibat keringat berlebih dan bau tak sedap, dr Hanny menyarankan agar kita menjaga kebersihan diri, menjaga asupan makanan, serta menggunakan deodoran  yang cocok dengan kulit. “Rajin mandi, mungkin hal sepele, tapi ampuh untuk menjaga kebersihan tubuh kita. Dan jangan lupa untuk menggunakan deodoran setelah mandi,” ujarnya.

Deodoran berfungsi untuk menyerap keringat, menyembunyikan baud an mengurangi jumlah bakteri yang ada di ketiak. Anti keringat menghambat bakteri makanan dan melepaskan garam ke dalam keringat yang akan bereaksi dengan protein di dalamnya untuk mengurangi perkembangbiakan bakteri tanpa mengganggu system pendingin tubuh.


Oleh Irwan V

No comments:

Post a Comment

  Google Pagerank Powered by  MyPagerank.Net

Translate

Web Blog

Blogger news

Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net Msn bot last visit powered by MyPagerank.Net

Recent Comments