DOYAN
MAKAN DAGING
BIKIN
TUBUH MUDAH BERKERINGAT
Jangan
anggap sepele keringat yang membanjiri tubuh anda. Keringat yang bukan berasal
dari lipatan-lipatan kulit, bisa berpenyakit. Apalagi jika keringat tersebut
merata di seluruh tubuh, bisa jadi metabolisme tubuh anda sedang bermasalah.
“Orang
yang terus menerus berkeringat meski tidak melakukan aktivitas yang berat,
apalagi sedang berada di ruangan ber-AC, mungkin mempunyai masalah dengan
metabolism tubuhnya,” ujar dr Hanny Nilasari,SpKK.
Jika
anda mengalami hal seperti itu, dr Hanny menyarankan untuk melakukan
pemeriksaan lebih lanjut. Menurut dr Hanny, asupan makanan sangat berpengaruh
terhadap metabolism tubuh kita. “Orang yang senang makan daging-daging yang
sulit dicerna, system kerja metabolism tubuhnya melambat. Agar metabolisme
lancar, sebaiknya kita banyak mengonsumsi makanan berserat seperti gandum,
sayuran, dan buah-buahan,” ujar dokter yang berpraktek di rumah sakit Cipto
Mangunkusumo ini.
Keringat
sebenarnya merupakan cara alami untuk mendinginkan suhu tubuh. Suhu tubuh
dikendalikan oleh system syaraf pusat. Namun, beberapa faktor dapat memengaruhi
cara tubuh memproduksi keringat, seperti keadaan tertekan, hormon, infeksi,
rempah-rempah, kafein, dan obat-obatan.
“Keringat
dapat keluar akibat aktivitas fisik, suhu yang lembab, dan panas. Namun
keringat juga bisa keluar saat stress yang disebabkan oleh konflik, baik
konflik internal maupun eksternal,” tambah dr Hanny. Konflik internal berasal
dari diri sendiri, sedangkan konflik eksternal berasal dari lingkungan,
misalnya lingkungan kerja.
Tentang
keringat yang berbau, dr Hanny mengatakan bahwa semua keringat pasti memiliki
bau. “Semua keringat itu pasti memiliki bau. Karena setiap orang pasti memiliki
bau keringat yang berbeda. Karen faktanya, kelenjar keringat selain
menghasilkan cairan juga menghasilkan bau-bauan,” ungkap dr Hanny.
Bau
– bauan tersebut juga akan mengalami perbedaan sesuai tingkatan usia, karena
semakin bertambah usia seseorang, maka kelenjar keringatnya akan semakin besar.
“Kalau bayi, kelemjar keringatnya tipis, mulai usia sembilan tahun hingga mulai
prementruasi, kelenjarnya akan membesar dan menghasilkan lebih banyak keringat
dan bau,” tambahnya.
Bau
keringat yang normal tentu menjadi ciri khas. Namun, bau keringat yang
berlebihan tentu mengganggu diri sendiri dan orang lain. Menurut penelitian
yang dilakukan Rexona, bau keringat yang tak wajar dipicu oleh emosi, dan
berasal dari kelenjar apocrine yang mengeluarkan perpaduan protein, lemak, dan
asam amino, tempat idealnya untuk berkembang biaknya bakteri.
Sekresi
dari kelenjar apocrine bukanlah penyebab timbulnya bau tak sedap, namun bakteri
yang berkembang biak dalam keringatlah yang menjadi penyebab utamanya. Bakteri
micrococcaceae lebih menyukai ketiak wanita dan berbau agak asin, sedangkan
organisme microscopic lipophile diphteriode lebih suka berada di ketiak pria
dan mengeluarkan bau yang lebih kuat.
Untuk
menghindari masalah yang timbul akibat keringat berlebih dan bau tak sedap, dr
Hanny menyarankan agar kita menjaga kebersihan diri, menjaga asupan makanan,
serta menggunakan deodoran yang cocok
dengan kulit. “Rajin mandi, mungkin hal sepele, tapi ampuh untuk menjaga
kebersihan tubuh kita. Dan jangan lupa untuk menggunakan deodoran setelah
mandi,” ujarnya.
Oleh Irwan V
No comments:
Post a Comment