Bahaya Terlalu Lama di Depan Laptop
1.
Efek Ketergantungan
Teknologi
yang kian berkembang juga dapat menimbulkan timbal balik yang bersifat negatif
seperti sifat ketergantungan. Terutama bagi para remaja dan penggemar sosial
media yang sering terhipnotis dan “kecanduan” untuk terus bermain komputer atau
gadget membuat mereka menjadi lupa waktu istirahat. Bahayanya mereka bisa lupa
untuk beristirahat sehingga dapat membuat emosional tidak stabil. Coba batasi
dan atur waktu anda dengan baik agar tubuh anda tetap sehat dan jalinan
pertemanan juga tetap terjaga.
2. Mata lelah
Sekitar
40% pasien dokter mata terkena computer vision syndrome dimana mereka mengalami
kelelahan pada mata. Mata adalah organ tubuh yang paling mudah mengalami
penyakit akibat kerja, karena terlalu sering memfokuskan bola mata ke layar
monitor. Tampilan layar monitor yang terlalu terang dengan warna yang panas
seperti warna merah, kuning, ungu, oranye akan lebih mempercepat kelelahan pada
mata. Selain dari itu, pantulan cahaya (silau) pada layar monitor yang berasal
dari sumber lain seperti jendela, lampu penerangan dan lain sebagainya, akan
menambah beban mata. Pencahayaan ruangan kerja juga berpengaruh pada beban
mata.
Apakah
anda pernah mengalami ini juga? Coba periksakan mata anda sekarang, dan cegah
dengan membiasakan untuk tidak menatap layar terlalu lama. Atur posisi monitor,
sehingga atas monitor sejajar dengan mata Anda. Atur pencahayaan sehingga tidak
ada pantulan cahaya yang menyilaukan. Sekali-kali menolehlah ke arah pandangan
yang jauh untuk mengendurkan ketegangan di mata.
3. Gangguan pendengaran
Mendengarkan
musik keras memang menyenangkan namun ini akan berdampak pada saraf pendengaran
anda. Saraf manusia merupakan organ vital yang perlu dilindungi. Namun
teknologi juga menunjukkan indikasi bahwa dalam hal ini berbahaya bagi
stabilitas syaraf. Salah satu contoh printer yang menggunakan sistem buble jet.
Kebisingannya relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan printer sistem dot
matrix. Saat ini printer yang paling rendah kebisingannya adalah sistim laser
printer. Kebisingan yang tinggi dapat mempengaruhi syaraf manusia dan hal ini
dapat berakibat pada kelelahan maupun rasa nyeri.
Adapun
batas kebisingan yang diizinkan untuk bekerja selama kurang dari 8 jam per hari
adalah 80 dB. Sedangkan ruang kerja yang ideal adalah dengan kebisingan sekitar
40 – 50 dB. Apabila di dalam ruang kerja terdapat mesin pendingin (AC), maka
kebisingan akan bertambah selain dari suara printer.
4. Nyeri otot dan sendi
Sebuah
survey mengatakan bahwa 45% mengeluh sakit leher dan punggung yang berhubungan
dengan komputer atau menggunakan perangkat genggam Hampir 38% mengatakan mereka
menderita sakit pergelangan tangan dan jempol, hasil dari gerakan berulang.
Keluhan ini terutama diderita oleh para pekerja dengan posisi duduk yang statis
saat menggunakan komputer atau menggunakan gerakan tangan yang berulang
(repetitive) setiap hari, beban kerja yang statis (seperti menggenggam mouse),
membiarkan lengan membengkok, dan sejenisnya dalam waktu yang cukup lama. Ini
akan bertambah buruk jika tempat kerja tidak didesain secara ergonomis,
misalnya posisi keyboard dan layar monitor yang terlalu tinggi atau terlampau
rendah, kursi tidak menopang badan untuk duduk tegak, dan sebagainya. Hal ini
akan semakin parah bila ditambah lingkungan kerja yang kurang bergerak,kurang
istirahat, mengandung stress tinggi dengan deadline dan laporan rutin serta
lainnya.
Untuk
mencegah semakin parah coba untuk menggunakan kedua tangan bergantian, dan
jangan menggunakan gadget atau komputer secara terus menerus, sesekali
istirahatkan tubuh dan lakukan perenggangan, Gunakan kursi yang dapat diatur
tinggi-rendah dan senderan punggungnya. Selain itu, gunakan juga alas kerja
atau meja yang stabil dan tidak mudah goyah.
5. Menjadi Pelupa
Teknologi
yang semakin canggih membuat kita menjadi seorang yang multitasking. Membalas
email atau bbm sambil melakukan conference call, menyetir sambil berbicara di
telepon, browsing internet sambil menonton televisi. Semua dilakukan pada saat
bersamaan. Hal ini membuat memori otak kita kadang bertabrakan satu sama lain.
Sehingga kita tidak bisa fokus mengerjakan satu hal saja, Cobalah untuk fokus.
Itu akan melatih dan mengembalikan daya ingat Anda.
6. Emosional tidak stabil
Mungkin
orang dewasa tidak peduli pada akun sosial media mereka. Tapi kebanyakan para
remaja menjadikan ini sebagai satu sarana yang wajib di perhatikan. Sedikit hal
saja yang dapat menyinggung status yang mereka buat di salah satu akun sosial
media bukan tidak mungkin dapat merubah mood para remaja ini. Hal lain adalah
berkurangnya jam tidur. Mereka yang terlalu asyik bersosialisasi via sosial
media tidak sadar bahwa mereka telah melewati jam tidurnya. Kurangnya jam tidur
akan menurunkan kinerja seseorang di keesokan harinya dan merusak mood mereka.
Hal yang disarankan adalah agar para orang tua mengawasi kegiatan putra
putrinya. Mendisiplinkan waktu yang mereka berikan untuk berpetualang di dunia
sosial media dan tetapkan jam tidur paling tidak 9 jam sehari.
7. Bermasalah dengan jantung.
Semakin
lama Anda duduk di depan komputer, laptop atau TV, Anda akan semakin mudah
terkena serangan jantung. Begitulah menurut Marc Hamilton, Ph.D., seorang
professor di Pennington Biomedical Research Center di Baton Rouge, La. Jantung
tidak dapat menjalani aktifitasnya dengan sempurna karena tidak ada gerakan
oleh si pemilik tubuh. Karena itu jantung Anda akan melemah. Jadi apa yang
harus Anda lakukan? Setiap kali ada kesempatan bergeraklah. Berjalanlah
mengunjungi teman di ruangan sebelah. Atau jangan menyuruh office boy untuk
mengambilkan Anda minuman. Do it your self…
Kemampuan
teknologi dalam mengatasi berbagai permasalahan kesehatan tidak menutup
kemungkinan juga akan menimbulkan dampak negatif. Waspadai
timbulnya penyakit-penyakit baru, baik langsung maupun tidak langsung,
sayangi tubuh anda agar tidak terkena dampak dari semua itu.
No comments:
Post a Comment