Kisah tentang si
Tukang Gosip
Ada sebuah kisah inspiratif tentang seorang
pemuda yang suka menggosip.
Di sebuah perkampungan tinggalah seorang pemuda yang sering sekali membicarakan aib orang lain di kampungnya. Alkisah, ia sangat pandai sekali menggosip sampai-sampai masyarakat menjulukinya Si Tukang Gosip.
Di sebuah perkampungan tinggalah seorang pemuda yang sering sekali membicarakan aib orang lain di kampungnya. Alkisah, ia sangat pandai sekali menggosip sampai-sampai masyarakat menjulukinya Si Tukang Gosip.
Karena ketidaknyamanannya itu salah seorang warga dikampung menyarankan dia untuk mendatangi seorang lelaki tua bijak agar diberi sebuah nasihat hidup untuk hidup yang lebih baik. Lelaki tua bijak tersebut terbukti telah memberi banyak motivasi kepada orang-orang yang datang ke rumahnya. Sebagian darinya sudah sukses dalam hidup. Mendengar berita itu, si pemuda bergegas menemui si lelaki tua bijak.
Ia berjalan dengan penuh rasa ingin tahu seperti apa lelaki tua bijak itu. Ia datang ke teras rumah dan maju beberapa langkah sembari kemudian mengetuk pintu. Setelah beberapa lama kakek tua itu keluar dan memberikan senyum hangat kepada pemuda. Ia dipersilahkan duduk kemudian tanpa basa basi lagi pemuda itu melayangkan beberapa kalimat, "Kek, saya ingin mempunyai kehidupan yang lebih baik dan lebih bahagia seperti orang-orang yang telah kakek beri nasihat". Kakek itu tersenyum dan berkata, "Wahai pemuda tenanglah silakan minum dulu makanan dan minuman ini" sambil memandang ke arah jamuan tamu yang dibuat istrinya."Baiklah kek", pemuda itu menjawab.
Setelah beberapa lama berkenalan kakek bijak itu memberikan sebuah nasihat, "Wahai sang pemuda, tolong bawakan aku seekor ayam dimana engkau harus mencabuti bulu-bulunya sampai habis di perjalanan dan ketika engkau sampai disini bulu-bulu itu harus bersih tak tersisia". Pemuda itu segera beranjak dan membawa seekor ayam sambil mencabuti bulu-bulunya di perjalanan sambil berjalan dengan pasti menuju rumah kakek tua itu.
Ketika sampai di rumah pemuda itu langsung menuju kakek tua itu, sambil berkata, "Saya sudah melaksanakan perintah kakek, apa lagi yang harus saya lakukan?". Kakek menjawab, "Kamu harus kembali memunguti bulu-bulu ayam yang kau buang di jalanan". Mendengar perintah itu pemuda itu geram, "Mana mungkin saya bisa mengumpulkannya kek, bulu-bulu ayam itu sudah berserakan kemana-mana". Kakek berkata, "Hal itu benar. Dan begitu pula halnya dengangosip yang sering kau sampaikan kepada orang lain. Satu gosip dapat terbang ke segala sudut, lalu bagaimana kamu akan mengembalikannya? Jadi sebaiknya jangan pernah memulainya dari awal."
"Orang-orang pintar tahu bagaimana ia harus berkata
ketika bercengkrama dengan orang lain, gossip itu adalah membicarakan aib orang
lain. Orang-orang pintar tak akan pernah membuat sebuah rumor atau gosip
murahan, ketika membicarakan orang lain pun hanya sekedar untuk inspirasi dan
motivasi"
No comments:
Post a Comment